Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuhu .....SELAMAT DATANG DI SEBATIKYOUNG.BLOSPOT.COM..... ..... Welcome to Sebatikyoung.blogspot.com.....

Minggu, 12 Juli 2009

Pulau Sebatik

PULAU SEBATIK
Pulau sebatik adalah pulau yang terletak di ujung utara pulau Kalimantan, pulau ini merupakan salah satu pulau yang berbatasan langsung dengan Negara Malaysia.Pulau Sebatik terbagi atas 2 wilayah yakni Sebatik Malaysia dan Sebatik Indonesia. Kehidupan sosial dan perekonomian masyarakat dipulau ini kadang dianggap sebagai keunikan bagi pulau ini. Contoh yang selalu menjadi sorotan adalah penggunaan mata uang Malaysia, dan hal ini kadang dijadikan sebagai ukuran rasa nasionalisme di kalangan masyarakat Pulau itu, selain itu, adanya pasar gelap di pulau Sebatik yang juga kadang menjadi headline news dalam pembahasan tentang pulau Sebatik.
Memakai Dua Mata Uang “ Fenomena Antara Ringgit dan Rupiah”
Penggunaan mata uang ringgit dan rupiah menjadi sebuah fenomena yang dianggap mengurangi nilai nasionalisme. Walau kadang dibenarkan, Namun, hal ini sebaiknya harus dimengerti terlebih dahulu proses yang mendahulinya. Fenomena penggunaan ringgit di pulau sebatik tidak pernah disengaja, tetapi yang menjadi alasan adalah ketergantungan masyarakat pulau ini pada Negara jiran sangat tinggi, penjualan hasil bumi dan laut ke Tawau, Malaysia merupakan faktor utama, sehingga dari hasisl penjualan ini mereka menerima hasil penjualan dengan ringgit serta berbelanja di sana dan membawanya pulang ke Pulau Sebatik. Bagi sebagian masyarakat yang menyadari adanya peluang bisnis, mereka tidak sekedar berbelanja, namun membeli dalam jumlah banyak untuk kembali di jual ke masyarakat. Hal ini kemudian memberikan asumsi kepada masyarakat Sebatik untuk memakai ringgit disetiap aktivitas jual beli mereka, dan tanpa mereka sadari mereka sepakat untuk melakukan itu secara bersama-sama.
Dan bagaimana dengan penggunaan Rupiah ?
Lagu cilik yang pernah tren menyebutkan, “Aku cinta Rupiah biar Dolar dimana-mana, Aku cinta rupiah karena ku anak Indonesia”. Penggunaan Rupiah bisa dikatakan telah mengalami perubahan sejak Pulau sebatik mulai terbuka dengan wilayah disekitarnya yang menggunakan Rupiah seperti kota Nunukan dan Tarakan serta semakin banyaknya jumlah PNS yang ada di pulau Sebatik menyebabkan perubahan ketergantungan penerimaan hasil kerja dari Malaysia menurun, walau tidak secara drastis, namun yang diharapkan perubahan ini bisa terus bejalan.
Namun,pada kenyataannya, hal ini masih banyak mendapat kendala dan tantangan yang sangat keras yaitu Tidak stabilnya nilai rupiah yang menjadi pukulan yang perih bagi masyarakat yang menerima hasil dengan nilai Rupiah, hingga secara terpaksa mereka juga harus mencari sumber untuk mendapat uang Ringgit yang nilainya masih lebih stabil. Dan hingga detik ini Masyarakat pulau Sebatik berdiri diantara dua dilema, mereka sebenarnya memilih antara Nasionalisme atau Kenyamanan Hidup.