Assalamu Alaikum Warohmatullahi Wabarokatuhu .....SELAMAT DATANG DI SEBATIKYOUNG.BLOSPOT.COM..... ..... Welcome to Sebatikyoung.blogspot.com.....

Sabtu, 07 Februari 2009

About Me

Saya kelahiran 1988, asalku dari Pulau Sebatik ujung utara Kalimantan Timur perbatasan Indonesia-Malaysia. Sekarang Saya tercatat sebagai mahasiswa keperawatan di sebuah Universitas di Kota Tarakan. Impian menjadi seorang penulis dan menemukan cinta ku selalu kutunggu. saya selalu katakan pada sobat Q, saya lebih menghargai persahabatan, tapi bukan berarti saya tidak butuh cinta dari seorang wanita yang mau menyayangi dan menerima diriku apa adanya. Diamanakah cinta itu...... ? buat teman2 yang baca blogku trima kasih & salam kenal dari Putra Sebatik.... di Kota Tarakan.

Valentine's Day Bukan Budaya Kita


Valentine Day

Sobat muda, Bulan Februari jadi istimewa dan penuh cinta lantaran kehadiran Velentine (VD) yang jatuh pada tanggal 14-nya. Nggak heran kalo jutaan remaja diseluruh dunia tak sabar menantinya. Termasuk kita... iya ya...?
Bagi pelaku bisnis, VD berarti momen yang penting untuk mengeruk keuntungan sebanyak mungkin dari hasil penjualan produk pernak-pernik Valentine. Remaja berlomba-lomba berburu kado spesial yang menarik sehingga dalam perayaannya ngasih kesan yang mendalam. Ada buket bunga mawar, coklat dalam kotak berbentuk hati, CD lagu romantis, permen, dll...
Tapi sobat muda seeee....muanya....
Sungguh kita akan benar-benar akan jadi generasi bebek yang cuma ikut-ikutan tren aza. Ikut-ikutan ngucapin ”Happy Valentine’s Day”. Tanpa mengetahui asal-usul Valentine’s Day yang tidak jelas itu. Apalagi kita yang mengaku Islam dan pelajar. The World Book Encyclopedia (1998) melukiskan banyak versi mengenai Valentine’s Day, sebagian memahami sebagai Perayaan Lupercalia yang merupakan rankaian upacara persucian di masa Romawi Kuno (13-18 Februari). Dua hari pertama dipersembahkan untuk dewi cinta ( Queen of feverish love ) Juno Februata. Pada hari ini pemuda mengundi nama gadis secara acak, lalu setiap pemuda yang mengambil nama yang diacak tersebut, gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk bersenang-senang dan sebagai objek hiburan.
Ketika agama Katolik masuk Roma, mereka mengadopsi upacara Lupercalia dengan mengganti nama- nama gadis dengan Paus dan Pastur, diantara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregori I (The Encylopedia Britannica, sub judul: Christianty), dan juga upacara Lupercalia diganti menjadi Hari Perayaan Gereja dengan nama Saint Valentine’s Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari ( The World Book Encylopedia 1998).
Namun, sobat- sobat rekan muda sebatik......
Nama St Valentine juga tidak jelas siapa yang dimaksud. The Chatolic Encylopedia vol. XV sub judul St. Valentine yang mati pada 14 Februari, dan hubungan ketiga dengan St. Valentine yang martir (mati syuhada) ini dengan hari raya cinta romantis pun tidak jelas, malah kisahnya juga nggak ketahuan yang pangkalnya karna tiap sumber mengisahkan cerita yang berbeda. Bahkan Paus Gelasius I pada tahun 496, manyatakan bahwa yang sebenarnya tidak ada diketahui mengenai Valentine ini, namun 14 februari ditetapkan sebagai hari raya peringatan Santo Valentinus untuk mengungguli upacara Lupercalia.
Sobat muda………
Dari sejarah aja udah kelihatan kalo Valentine’s Day nggak jelas asal usulnya alias banyak versi yang nggak pasti. Cuma akal-akalan doang yang dipake untuk menyebarkan agama kristen termasuk budaya dan tradisi barat. Nggak heran kalo kini makna VD kian tulalit, lebih kearah kebebasan yang kebablasan untuk nunjukin kasih sayang kepada pasangan yang dicintainya, khusus kalangan remaja. Wah........bahaya tuh!
Sobat muda.... anywhere.
Hari raya gereja atau Valentine’s day sebenarnya telah dihapus dari kelender gereja pada tahun 1969 sebagai bagian dari upaya menghapus nama Santo yang asal muasalnya bisa dipertanyakan dan hanya berbasis lagenda saja. Namun kenapa sampai sekarang masih ada yang merayakannya ? Sobat muda.... jawabannya lebih kepada budaya barat yang doyan having fun dan Gozwul fikri (Perang Pemikiran) tentunya...
Becareful.....!!!

Pergeseran Moral on Valentine’s Day
Em… sobat muda ini adalagi yang lebih bahaya di Valentine’s Day. Di balik kegembiraan anak muda merayakan VD ternyata tersembunyi bahaya besar yang yang mengintai para aktivisnya. Mulanya dari penularan HIV/AIDS hingga kehamilan tak dikehendaki. Waduhhhhh....
Ini dikemukakan oleh dr. Andik Wijaya SMSH. Seorang pakar Seksolog dari surabaya, katanya ”Sekarang Valentine’s Day nuansanya cendrung romantis dan erotis” , tutur dr. Andik. Ini bukan omong kosong Lho. Salah satu faktor yang menyaksikan erotisme saat perayan valentine adalah makanan khas valentine phenyletilamine atau zat yang bisa membangkitkan gairah seksual.
Bukti lain di Inggris 14 Februari dicanangkan sebagai The National Impotence sebagai The National Condom Week ( Pekan Kondom Nasional ) maksudnya kampanye nasional penggunaan kondom. Karena tiap perayaan valentine’s day diikuti peningkatan kasus HIV/AIDS. Padahal tingkat kegagalan kondom 33,3 %.
Fenomena bebas seks on Valentine day dikuatkan juga saat seorang penulis, menjelang valentine day tahun 2004, hasil survei terhadap remaja di pinggiran kota Bandung, dari 413 responden yang menjawab angket secara sah 26,4% diantaranya lebih suka merayakan Valentine day bersama gebetan atau kekasih dengan jalan-jalan, makan-makan, ciuman. ( lihat Samsul Ma’arif, ”Valentine’s day bukan budaya kita, tapi.....). (Pikiran Rakyat, 12 Februari 2005)
Bahkan lembaga sosial Family Health Internation (FHI) Jabar di kota Bandung, mempubikasikan hasil riset dan suveinya tentang perilaku seks remaja kota Bandung. Dari penelitian disimpulkan bahwa 54% remaja kota Bandung pernah berhubungan seks. (Kompas, 25 Januari 2006).
Sungguh memperhatinkan, kian banyak teman-teman kita yang terjerat. Sobat, kamu juga kudu tau, biasanya kartu Valentine’s day disertai ucapan ”Be My Valentine?” Ken Swiger dalam artikel ”Should Biblical Cristians Observe it ? ( www.koornet.org ) mengatakan Valentine berarti ”Yang Maha Kuasa, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuat” yang ditujukan untuk Dewa pada masa Romawi kuno. Jadi merayakan Valentine’s Day sama juga dengan berbuat syirik kepada Allah.
Sobat muda.... telah jelas bagi kita bahwa Valentine Day nggak jelas alias tulalit. So... nggak usah minder lagi untuk ngakuin klo Valentine’s Day BUKAN budaya kita, mari kita sempurnakan cinta kita, coz cinta bisa di ungkapkan kapan dan dimana saja dan pada siapa saja. Sempurnakan cinta kalian buat keluarga kalian,merekalah yang selalu menanti kehadiran kalian. Dan pasti Kita juga tidak mau Daerah kita ini tempat kelahiran kita Sebatik Island ”We Love U, Sebatik” dirusak oleh budaya-budaya perusak dan masa depan kita hancur karenanya. Dari sekarang. Mari kita katakan ”say No to Valentine’s Day”
By: Poetra Soebatik 2009
Jaga kedaulatan Bangsa

Save Our Nation…..!!!